Minum air dapat memberi banyak manfaat untuk tubuh. Mengonsumsinya dapat memulihkan energi yang hilang, memperbaiki performa kognitif, hingga memusnahkan racun. Namun, bagaimana dampaknya jika seseorang meminum air terlalu banyak?
Bisa mengakibatkna keracunan air
Hati-hati, minum air terlalu banyak dalam waktu yang terlalu singkat bukannya menyehatkan, tapi justru dapat menyebabkan intoksikasi air atau keracunan akibat air.
Anjuran minimal minum air memang ada batasnya. Biasanya yang umum diketahui adalah 2 liter atau 8 gelas per hari. Namun, pada kelompok-kelompok tertentu jumlah ini dapat berbeda, contohnya pada atlet olahraga.
Aktivitas yang intens dari seorang atlet membuatnya lebih rentan terhadap kondisi kekurangan cairan. Hal ini kemudian memunculkan anggapan bahwa atlet harus mempersiapkan cairan yang akan hilang sebelum olahraga, sekaligus segera mengganti cairan yang hilang setelah berolahraga.
Tak jarang, anjuran ini malah berakibat fatal bagi para atlet. Sebuah studi pada Boston Marathon menemukan adanya risiko hiponatremia sebesar 13% dengan 0,6% angka kejadian hiponatremia kritis pada peserta lari maraton akibat kebanyakan minum air.
Tipe keracunan air dan terjunnya angka natrium
Terdapat dua tipe penyebab keracunan air. Pertama, seperti yang banyak terjadi pada atlet (terlalu banyak minum air dalam waktu yang singkat). Kedua adalah kondisi-kondisi tertentu yang menyebabkan tubuh tidak dapat membuang air dengan baik, seperti pada gagal jantung kongesti dan gagal ginjal.
Kedua kondisi tersebut dapat “mengencerkan” kandungan-kandungan penting dalam darah, salah satunya natrium. Natrium adalah komponen yang penting dalam keseimbangan cairan di tubuh. Kurangnya natrium dapat membuat cairan yang ada di tubuh tertarik ke dalam sel, misalnya sel otak. Hal ini kemudian dapat memicu pembengkakan sel otak dan berbagai gejala gangguan saraf.
Bahkan natrium yang menurun tajam hingga di bawah kadar minimal, atau disebut juga dengan hiponatremia, dapat berujung pada kematian.
Hiponatremia yang ringan biasanya belum memunculkan gejala, tetapi pada kondisi yang lebih parah dapat menyebabkan penderita tampak bingung, mual, dan muntah. Jika tidak segera ditangani dengan baik, gejala ini dapat terus memburuk hingga timbul kram otot, kejang, pingsan, hingga koma dan kematian.
Perbedaan kebutuhan cairan tiap orang
Meskipun keracunan air mungkin terjadi, Anda tidak perlu risau. Keracunan akibat kebanyakan minum air lebih sering terjadi dalam kondisi ekstrem. Misalnya, pada peserta triatlon atau maraton yang panjang, dan pasien-pasien yang membutuhkan bantuan penghitungan keseimbangan cairan (seperti pada gagal jantung dan gagal ginjal).
Mengetahui hal ini, tetaplah penuhi kebutuhan cairan harian Anda. Setiap orang memiliki kebutuhan cairan yang berbeda-beda, tergantung pada usia, berat badan, dan aktivitas masing-masing.
Untuk mencegah dehidrasi ataupun kebanyakan minum air, pahami kebutuhan tubuh Anda dan segeralah minum saat merasa haus. Rasa haus merupakan tanda pertama kekurangan cairan, karena itu jangan remehkan dan dengarkan tubuh Anda.
Hindari juga minum air es saat merasa sangat haus. Sensasi dingin dapat menyamarkan dehidrasi seolah dahaga sudah terpenuhi, padahal kebutuhan cairan belum terpenuhi.
source: klikdokter.com