Penyakit ini cukup dikenal oleh masyarakat umum sebagai penyakit saat tubuh kekurangan darah. Lebih spesifik lagi, anemia adalah keadaan dimana tubuh kekurangan sel darah merah sehingga proses pengangkutan oksigen ke jaringan tubuh terganggu. Gejala dapat berbeda sesuai dengan tipe anemia tersebut, namun secara umum gejala yang dapat terjadi yakni:
- Pusing
- Perasaan lesu dan lemah
- Sakit pada lidah
- Kulit pucat, kering, dan mudah terluka
- Kaki bergerak sendiri
- Kaki atau tangan dingin
- Denyut jantung cepat meskipun hanya melakukan aktivitas ringan
- Cepat marah
- Nafas pendek
- Nyeri di dada
Siapakah yang Rawan Terkena?
Penyakit ini rawan terjadi pada mereka yang melakukan diet secara tidak sehat, berpenyakit kronis, atau memiliki riwayat anemia pada sejarah keluarganya. Risiko juga meningkat seiring bertambahnya umur. Berikut golongan yang rawan terkena :
- Melakukan Diet Berlebihan
- Wanita saat Menstruasi atau Melahirkan
- Berumur diatas 65 tahun
- Memiliki keturunan penyakit anemia
- Kelainan usus
- Pasien dengan penyakit kronis (penyakit autoimun seperti rheumatoid arthritis. penyakit ginjal, kanker, hati, penyakit tiroid, radang usus (IBD / Inflammatory Bowel Disease)
Tipe Anemia Berdasarkan Penyebabnya :
1. Anemia Defisiensi Zat Besi
Anemia paling umum yakni anemia gizi besi disebabkan oleh rendahnya kadar besi di dalam tubuh. Zat besi dibutuhkan oleh tubuh pada kadar tertentu untuk membuat hemoglobin, komponen pada sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh.
Penyebab utama dari anemia ini antara lain :
- Pendarahan hebat, entah karena kecelakaan atau karena menstruasi dan melahirkan pada wanita.
- Kekurangan konsumsi zat besi dari makanan yang dikonsumsi.
- Kebutuhan zat besi pada tubuh tinggi dikarenakan penyakit tertentu.
2. Anemia Pernisiosa
Terjadi jika seseorang kekurangan faktor intrinsik yang membuat tubuh tidak bisa menyerap vitamin B12. tanpa vitamin B12, tubuh tidak dapat memproduksi sel darah merah dengan baik. Tipe anemia lain yang juga berhubungan dengan ketidakmampuan tubuh menyerap vitamin B yakni vitamin B9 juga masuk dalam kategori Anemia Pernisiosa.
3. Anemia Aplastik
Aplastik terjadi saat sumsum tulang mengalami cedera dan tidak bisa memproduksi sel darah merah. Anemia aplastik dapat dikarenakan faktor keturunan ataupun tidak. Nama lain untuk aplastik anemia yakni aplasia sumsum tulang.
4. Anemia Hemolitik Autoimun (AHA)
AHA terjadi saat kematian sel darah merah terjadi jauh lebih cepat dibanding produksinya. Anemia Hemolitik Autoimun dapat terjadi karena faktor keturunan atau pun tidak. Pada kasus dimana tidak ada faktor keturunan, anemia hemolitik dapat timbul sebagai efek samping konsumsi obat atau zat berbahaya lainnya ke tubuh.
5. Anemia Sel Sabit
Anemia sel sabit adalah penyakit anemia yang disebabkan oleh faktor keturunan. Sel darah merah mengalami kelainan bentuk menjadi seperti bulan sabit, bukan berbentuk cakram seperti yang seharusnya. Sel darah merah sehat pun menurun dan sel sabit ini juga dapat menyumbat pembuluh darah dan menyebabkan luka.
6. Diamond-Blackfan Anemia (DBA)
Anemia Diamond Blackfan tergolong langka dan umumnya terdiagnosa pada 1 tahun pertama hidup orang tersebut. Anemia ini terjadi saat sumsum tulang tidak mampu memproduksi sel darah merah.
7. Anemia Fanconi
Tipe anemia ini tergolong langka dan diturunkan secara genetik. Anemia fanconi terjadi saat sumsum tulang belakang memproduksi sel darah merah dalam jumlah sedikit. Anemia ini memiliki gejala fisik seperti struktur tulang dan warna kulit yang abnormal. 50 dari pengidap anemia fanconi mendapat diagnosa saat umur mereka 10 tahun.
8. Anemia Mediterranean
Dikenal juga sebagai Anemia Cooley atau Beta Thalassemia Mayor. Thalasemia adalah penyakit keturunan yang menyebabkan tubuh tidak mampu memproduksi hemoglobin sehat. Akibatnya jumlah hemoglobin sangat rendah dan oksigen sulit disebarkan seluruh tubuh.
9. Anemia Sideroblastik
Merupakan salah satu anemia tipe langka. Anemia ini terjadi saat sumsum tulang memproduksi sel darah merah dalam bentuk cincin, bukan dalam bentuk cakram seperti halnya sel darah merah sehat. Anemia sideroblastik memiliki gejala yang mirip dengan anemia defisiensi zat besi. Namun saat di tes di laboratorium jumlah zat besi pada darah justru tinggi.
Tingginya zat besi menyebabkan banyak radikal bebas yang terikat dan menghancurkan sel darah merah lain yang sehat. Akibatnya jumlah sel darah merah sehat berkurang dengan cepat.
10. Vegetarian atau vegan Anemia
Terjadi saat seseorang memilih pola makan vegetarian dan mengalami kekurangan zat besi karena tidak mengkonsumsi daging, ayam, telur, serta makanan laut. Namun dengan pengaturan menu yang tepat, Vegan juga dapat memenuhi kebutuhan zat besi dari sayuran serta buah dan mengatasi masalah kekurangan darah mereka.
Jika kamu mengalami kelelahan atau gejala di atas tanpa tahu penyebabnya apa, segera konsultasikan ke dokter. Beberapa juga mengetahui bahwa dirinya mempunyai anemia saat akan melakukan donor darah. Tenaga medis akan mengatakan bahwa hemoglobin mereka rendah sehingga tidak bisa mendonorkan darah.
Sumber:
Mayoclinic. (2019). https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions. (diakses pada 19 Maret 2021)
Cleveland Clinic. (2020). https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/ (diakses pada 19 Maret 2021)
Hematology. (2021). https://www.hematology.org/education/patients. (diakses pada 19 Maret 2021)
Nurin, Fajarina. (2020). https://hellosehat.com/kelainan-darah/ (diakses pada 19 Maret 2021)