5 Penyakit Penyakit Akibat Kurangnya Tidur
Kurangnya tidur bisa memicu munculnya berbagai penyakit berbahaya. Tidak hanya badan yang capek dan letih sepanjang hari, dalam jangka panjang Anda bisa berisiko mengalami penyakit-penyakit ini. Berikut 5 Penyakit Penyakit Akibat Kurangnya Tidur:
1. Gangguan Kesehatan Mental
Depresi dan gangguan mental bisa muncul akibat kurang tidur. dalam sebuah penelitian, subjek yang tidur 4,5 jam per malam merasa gampang stres, sedih, marah, dan capek secara mental. Mereka juga tampak kurang semangat. Masalah dan gangguan tersebut baru bisa hilang saat mereka bisa mendapat tidur yang cukup setiap malamnya.
2. Obesitas
Yup, kurang tidur bisa memicu obesitas. Dikutip dari healthysleep.med.harvard.edu, banyak penelitian yang menyebutkan kurang tidur bisa menyebabkan berat badan naik. Karena saat tidur, tubuh akan mengeluarkan hormon yang membantu mengontrol nafsu makan, menjaga metabolisme dan memproses glukosa.
Kalau tubuh kurang tidur, keseimbangan hormon juga bisa terganggu. Seperti gangguan hormon leptin yang berfungsi untuk memberitahu otak bahwa tubuh sudah mendapat cukup makan. Kalau tubuh kurang tidur, kita akan terus merasa lapar meski sudah makan banyak. Dampaknya asupan kalori melebihi batas normal dan membuat berat badan meningkat.
3. Diabetes
Diabetes tipe 2 bisa dipicu oleh kurang tidur karena terganggunya pemrosesan glukosa di dalam tubuh. Sebuah penelitian yang dikutip dari healthysleep.med.harvard.edu meneliti sekelompok pasien sehat yang mengurangi jam tidurnya dari 8 jam atau lebih menjadi 4 jam per malam, hasilnya pemrosesan glukosa dalam tubuh lebih lambat dibandingkan bila mereka tidur 12 jam.
4. Alzheimer
Dilansir dari jhsph.edu, para peneliti menyebutkan keterkaitan antara kurang tidur dengan penyakit Alzheimer. Bahkan penyakit Alzheimer bisa makin parah bila kurang tidur terus jadi kebiasaan.
5. Penyakit Jantung
Kurang tidur bisa menyebabkan tekanan darah meningkat setiap kali bangun tidur. Naiknya tekanan darah yang disebut hipertensi ini kalau dibiarkan terus menerus bisa menyebabkan penyakit kardiovaskular. Risiko terkena penyakit jantung pun meningkat.